Pendidikan
memiliki keterkaitan erat dengan globalisasi. Untuk itu, pendidikan harus
dirancang sedemikian rupa yang memungkinkan peserta didik mengembangkan suasana potensi
yang dimiliki secara alami dan kreatif dalam penuh kebebasan, kebersamaan dan
tanggung jawab. Disamping itu, pendidikan harus menghasilkan lulusan yang dapat
memahami masyarakatnya dengan faktor yang dapat mendukung mencapai sukses
ataupun penghalang yang menyebabkan kegagalan dalam kehidupan bermasyarakat.
Salah satu altematif yang dapat dilakukan adalah mengembangkan pendidikan yang
berwawasan global.
Premis
untuk memulai pendidikan berwawasan gobal adalah mengetahui bagian dunia yang
lain yang harus mengembangkan kesadaran kita bahwa kita akan dapat memahami
lebih baik keadaan diri kita sendiri apabila kita memahami hubungan dengan
masyarakat lain dan isu-isu global sebagaimana dikemukakan oleh Psikolog
Csikszentmihalyi dalam bukunya The EvolvingSelf:
To Psychology for theThird Millenium, 1993, yang menyatakan bahwa
perkembangan pribadi yang seimbang dan sehat
memerlukan "an understanding di the complexities
di an increasingly complex and interdependent world".
Pendidikan berwawasan global dapat dikaji berdasarkan dua perspektif: Kurikuler dan perspektif Reformasi. Berdasarkan perspektif kurikuler, pendidikan berwawasan global merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga terdidik kelas menengah dan profesional dengan meningkatkan kemampuan individu dalam memahami masyarakatnya dalam kaitan dengan kehidupan masyarakat dunia.
Pendidikan berwawasan global dapat dikaji berdasarkan dua perspektif: Kurikuler dan perspektif Reformasi. Berdasarkan perspektif kurikuler, pendidikan berwawasan global merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga terdidik kelas menengah dan profesional dengan meningkatkan kemampuan individu dalam memahami masyarakatnya dalam kaitan dengan kehidupan masyarakat dunia.
Oleh
karena itu,pendidikan berwawasan global akan menekankan pembahasan materi yang
mencakup:
1)
adanya saling ketergantungan di antara masyarakat dunia, 2) adanya perubahan
yang akan terus berlangsung dari waktu ke waktu, 3) adanya perbedaan kultur di antara
masyarakat atau kelompok-kelompok dalam masyarakat oleh karena itu perlu adanya
upaya untuk saling memahami budaya yang lain, 4) adanya kenyataan bahwa kehidupan
dunia ini memiliki berbagai keterbatasan antara lain dalam ujud ketersediaan
barang-barang kebutuhan yang jarang, dan,
5) untuk dapat memenuhi kebutuhan yang jarang tersebut tidak mustahil
menimbulkan konflik-konflik. Berdasarkan perspektif kurikuler ini, pengembangan
pendidikan berwawasan global memiliki implikasi ke arah perombakan kurikulum
pendidikan.
Berdasarkan
perspektif reformasi, pendidikan berwawasan global merupakan suatu proses
pendidikan yang dirancang untuk mempersiapkan peserta didik dengan kemampuan
dasar intelektual dan tanggung jawab guna memasuki kehidupan yang bersifat
sangat kompetitifdan dengan derajat saling ketergantungan antar bangsa yang
amat tinggi. Pendidikan harus mengkaitkan proses pendidikan yang berlangsung
disekolah dengan nilai-nilai yang selalu berubah dimasyarakat global.
Implikasi
dari pendidikan berwawasan global menurut perspektif reformasi tidak hanya
bersifat perombakan kurikulum, melainkan juga merombak sistem, struktur dan
proses pendidikan. Pendidikan dengan kebijakan dasar sebagai kebijakan sosial
tidak lagi cocok bagi pendidikan berwawasan global. Pendidikan berwawasan
global harus merupakan kombinasi antara kebijakan sosial disatu sisi dan disisi
lain sebagai kebijakan yang mendasarkan pada mekanisme pasar. Oleh karena itu,
sistem dan struktur pendidikan harus bersifat terbuka, sebagaimana layaknya
kegiatan yang memiliki fungsi ekonomis, antara lain: 1) Fleksibel-Adaptif,
berarti pendidikan lebih ditekankan sebagai suatu proses learning dari pada teaching. Pada
pendidikan ini karakteristik individu mendapat tempat yang layak; 2)
kreatif-demokratis, berarti pendidikan senantiasa menekankan pada suatu sikap
mental untuk senantiasa menghadirkan sesuatu yang baru dan orisinil. Secara
paedogogis, kreativitas dan demokrasi merupakan dua mata dari sisi uang. Tanpa
demokrasi tidak akan ada proses kreatif, sebaliknya tanpa proses kreatif
demokrasi tidak akan memiliki makna.
Dari perspektif kurikuler pendidikan berwawasan
global berarti menyajikan kurikulum yang bersifat interdisipliner,
multidisipliner dan transdisipliner. Berdasarkan perspektif reformasi,
pendidikan berwawasan global menuntut kebijakan pendidikan tidak semata sebagai
kebijakan sosial, melainkan suatu kebijakan yang berada di antara kebijakan
sosial dan kebijakan yang mendasarkan mekanisme pasar. Oleh karena itu,
pendidikan harus memiliki kebebasan dan bersifat demokratis, fleksibel dan
adaptif.
No comments:
Post a Comment