Identitas trigonometri merupakan suatu relasi atau kalimat terbuka yang dapat memuat fungsi – fungsi trigonometri dan bernilai benar untuk setiap penggantian variabel dengan konstan anggota domain fungsinya. Kebenaran suatu relasi atau kalimat terbuka itu merupakan identitas yang perlu dibuktikan kebenarannya.
In mathematics, an "identity" is an equation which is always
true. These can be "trivially" true, like "x = x" or usefully
true, such as the Pythagorean Theorem's "a2 + b2 = c2" for right
triangles. There are loads of trigonometric identities, but the following are
the ones you're most likely to see and use
Basic and Pythagorean Identities
Notice how a "co-(something)" trig ratio is always the reciprocal of some "non-co" ratio. You can use this fact to help you keep straight that cosecant goes with sine and secant goes with cosine.
sin2(t) + cos2(t) = 1
tan2(t) + 1 = sec2(t)
1 + cot2(t) = csc2(t)
The above, because they involve squaring and the number 1, are the "Pythagorean" identities. You can see this clearly if you consider the unit circle, where sin(t) = y, cos(t) = x, and the hypotenuse is 1.
Setelah mengetahui kedelapan identitas trigonometri dasar di atas, selanjutnya kita akan menggunakan identitas-identitas tersebut, bersama dengan pengetahuan kita mengenai aljabar, untuk membuktikan identitas-identitas lainnya.
Ingat bahwa identitas trigonometri merupakan pernyataan yang memuat kesamaan dua bentuk untuk setiap penggantian variabelnya dengan nilai di mana bentuk tersebut didefinisikan. Untuk membuktikan identitas trigonometri, kita gunakan substitusi trigonometri dan manipulasi aljabar dengan tujuan
- Mengubah bentuk pada ruas kiri identitas menjadi bentuk seperti pada ruas kanan, atau
- Mengubah bentuk pada ruas kanan identitas menjadi bentuk seperti pada ruas kiri.
Satu hal yang harus diingat dalam membuktikan identitas trigonometri adalah kita harus bekerja pada masing-masing ruas secara terpisah. Kita tidak boleh menggunakan sifat-sifat aljabar yang melibatkan kedua ruas identitas—seperti sifat penjumlahan kedua ruas persamaan. Karena, untuk melakukan hal tersebut, kita harus menganggap bahwa kedua ruas sudah sama, yang merupakan suatu hal yang akan kita buktikan. Intinya, kita tidak boleh memperlakukan masalah sebagai suatu persamaan.
Kita membuktikan identitas trigonometri untuk membangun kemampuan kita dalam mengubah satu bentuk trigonometri menjadi bentuk lainnya. Ketika kita bertemu dengan permasalahan dalam topik lain yang membutuhkan teknik pembuktian identitas, kita biasanya menemukan bahwa solusi permasalahan tersebut bergantung kepada bagaimana mengubah bentuk yang memuat trigonometri tersebut menjadi bentuk yang lebih sederhana. Dalam kasus ini, kita tidak harus selalu bekerja dengan persamaan.
Contoh 1: Membuktikan Identitas Trigonometri
Buktikan bahwa sin θ cot θ = cos θ.
Pembahasan Untuk membuktikan identitas ini, kita ubah bentuk ruas kiri menjadi bentuk ruas kanan.
Pada contoh ini, kita mengubah bentuk pada ruas kiri menjadi bentuk yang ada pada ruas kanan. Ingat, kita membuktikan identitas dengan mengubah bentuk yang satu menjadi bentuk yang lain.
Contoh 2: Membuktikan Identitas Trigonometri
Buktikan bahwa tan x + cos x = sin x (sec x + cot x).
Pembahasan Kita dapat memulainya dengan menerapkan sifat distributif pada ruas kanan untuk mengalikan suku-suku yang ada dalam kurung dengan sin x. Kemudian kita dapat mengubah ruas kanan menjadi bentuk yang ekuivalen serta memuat tan x dan cos x.
Dalam kasus ini, kita mengubah ruas kanan menjadi ruas kiri.
Selain rumus dasar, trigonometri juga memiliki rumus identitas yaitu :
Rumus sudut-sudut negatif
Angle Sum and -Difference Identities
sin(α – β) = sin(α)cos(β) – cos(α)sin(β)
cos(α + β) = cos(α)cos(β) – sin(α)sin(β)
cos(α – β) = cos(α)cos(β) + sin(α)sin(β)
Double Angle Identities
No comments:
Post a Comment